Saya dulu mengejar kemenangan lewat algoritma, sampai seekor kelinci malam mengajarkan saya: kebahagiaan bukan dari hadiah, tapi dari kehadiran tulus di jam-jam sunyi. Mainlah dengan hati, bukan kendali.

Di jam 3 pagi, setelah kekalahan beruntun, saya berhenti berlari mengejar kemenangan. Lalu, kebahagiaan datang bukan dari mesin, tapi dari ketenangan—saat hewan-hewan bisik berbisik: 'Keberuntunganmu tak teratur, ia ritmis.'

Sebagai seorang pendongeng digital dari Brooklyn dengan akar Afrika dan Irlandia, saya tidak menciptakan game untuk menang—tapi untuk bertahan. Setiap piksel adalah detak jantung, setiap RNG bisikan kebenaran.