Dari Pemula Menjadi Raja Laut

Saya masih ingat hari pertama di Animal Crossing—berjalan telanjang kaki di pulau seperti rusa bingung, tak tahu harus mengejar lumba atau hiu. Saat itu, saya pikir ini hanya gangguan warna-warni. Tapi seiring waktu, semuanya berubah. Saya mulai memperlakukan bermain sebagai instalasi seni. Setiap pagi: kopi di tangan, sesi 20 menit, tanpa kemenangan besar—tapi kehadiran tenang lebih penting daripada hadiah. Terapis saya pernah berkata: “Kamu tidak sedang bermain game. Kamu sedang melakukan eksperimen dalam irama manusia.” Dan dia benar. Samudra bukan sekadar air—itulah cermin pilihanmu. Ketika kamu meletakkan kerang di pantai alih-alih bertaruh besar, kamu tidak menang karena keberuntungan—kamu menang karena perhatian. Saya berhenti mengejar “event waktu terbatas” dan mulai membangun ritual: menanam pohon seperti catatan dalam skor, menunggu gelombang—bukan hadiah. Hadiah nyata? Momen ketenangan. Komunitas saya menyebut saya “si gadis penyembuh”—bukan karena sering menang—but karena saya selalu hadir. Di dunia ini, kesuksesan tidak diukur dengan lonceng—tapi diukur dengan napas.